9 Mar 2011

label rekaman

konon Multitrack Recording pertama kali di populerkan oleh Les Paul ( USA ) pada tahun 1915. Berdasarkan eranya, di bagi menjadi dua yaitu analog dan system digital, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan, namun dalam prosesnya, keduanya kurang lebih sama, yang membedakan hanyalah pemakaian perangkatnya. Salah satu kelebihan system digital adalah simple, compact, waktu jadi efisien, dan harganya terjangkau, terbukti home recording mulai menjamur dimana-mana. Sebelum membahas DASAR DASAR REKAMAN DIGITAL lebih llanjut, akan saya ingatkan kembali tahap-tahap atau proses rekaman dengan urutan sebagai berikut :

Tracking
Proses merekam drum, guitar, bas, keyboard, vocal, perkusi dan sebagainya, ke dalam track terpisah menggunakan perangkat rekam Multitrack.

Editing
Menghilangkan suara-suara klik, akibat pemotongan yang kurang tepat saat tracking. menghilangkan noise background, sering terjadi di track vocal dan track gitar, ini bisa karena pengkabelan yang kurang sempurna. Memperbaiki vocal yang kurang tune alias fals. Dan proses koreksi terhadap suara-suara yang tidak musical lainnya.

Mixing
Balancing pada tiap track instrument agar tidak ada sound yg saling tumpang tindih. Meletakan instrument di posisi kiri, tengah, kanan, agak ke tengah atau agak ke pinggir. Menentukan instrumen mana yang di depan, mana yang harus di belakang, dengan mengatur keras lembutnya volume, atau denga cara memberi efek reverb atau delay.Pemberian Efek-efek seperti Equalizer, Chorus, compressor, dll. Yang paling terakhir dari proses ini adalah rendering/capturing/mixdown ke data wav dua track.

Mastering
Mastering adalah tahap paling akhir dari sebuah proses rekaman. memproses berupa Final mix stereo atau Suround Sound. Adapun prosesnya meliputi Gain staging, Equalisasi, Compressing, limiting, maximizing, yang nantinya agar dapat di terdengar enak di segala player audio.

Adapun software yang sering di gunakan dalam Digital Recording adalah :

Nuendo – Lebih di tujukanuntuk Post Production, Film Scoring,
Cubase – Banyak di pakai untuk Recording Audio, dalam penggunaan, software ini mendapat urutan kedua setelah FrutyLoop dalam voting vstclub.com
Sonar – Tidak ribet, tidak banyak pertanyaan seperti nuendo atau cubase, merupakan software favorit bagi orang-orang yang bekerja berbasis midi (sequencer midi).
Adobe Audition – Biasanya orang-orang radio sering menggunakan software ini, untuk membuat spot-spot iklan mereka.
Protool – Dikenal stabil karena Hardware dengan Software di jual secara satu paket, Tapi dalam perkembanganya, mereka bekerjasama dengan M-audio, dan keluarlah produk Protool M-power.
Studio One – Software pendatang baru, menurut produsennya ( Presonus ), software ini di klaim lebih stabil.
WaveLab – Software khusus untuk Mastering

Tidak ada komentar:

Posting Komentar